SALAM SERIBU KATA

Praktisi, Pemikir Pendidikan, Peneliti dan Pemerhati Sosial, Mahasiswa, Siswa dan Para Orang Tua, Ini merupakan buah pikiran seorang yang dhoif ingin berbagi pendapat, oleh karena itu kreativitas, catatan berharga dan pemikiran cerdas kita akan diberi manfaat jika disebar luaskan pada khalayak... Semoga kita Sukses...

Minggu, 12 Agustus 2012

"Kata" Otak Manusia jika "Jatuh Cinta"

 Para ahli mengatakan bahwa romantisme cinta merupakan perasaan paling kuat yang bisa dirasakan seseorang. Otak manusia telah terhubung sedemikian rupa sehingga bisa memilih pasangan, dan manusia menjadi termotivasi untuk mendapatkan pasangan yang diinginkannya, beberapa malah ada yang bertindak ekstrim untuk mencari perhatian dan kasih sayang. 

Ketika seseorang merasakan cinta yang dalam, jantungnya berdetak kencang, perut seperti terikat, emosinya naik-turun, merasa luar biasa bahagia beberapa saat lalu cemas dan putus asa sesaat kemudian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perasaan seperti itu datangnya dari otak, bukan hati.

Dalam sebuah studi ilmuwan memantau fakta otak manusia ketika jatuh cinta memiliki resonansi magnetis, hal ini diketahui dari penelitian terhadap sepuluh wanita dan tujuh pria yang mengaku sedang jatuh cinta. Usia hubungan mereka berkisar dari satu bulan sampai kurang dari dua tahun. Para partisipan ditunjukkan foto orang yang mereka cintai, dan foto-foto orang yang mirip.
Otak para partisipan bereaksi begitu melihat foto kekasih mereka, menghasilkan respon emosional pada bagian otak yang sama yang biasanya merespon motivasi dan pujian.
"Cinta mendalam yang penuh hasrat menggunakan sistem yang sama pada otak dengan yang biasanya aktif saat seseorang kecanduan obat-obatan," kata Arthur Aron, psikolog dari State University of New York, yang mengetuai penelitian. Dengan kata lain, mereka kecanduan orang yang mereka cintai seperti halnya obat-obatan.
  
"Kita merasa bahagia saat jatuh cinta, sekaligus merasa cemas," kata Lucy Brown, rekan Arthur, seorang ahli saraf dari Albert Einstein College of Medicine, New York.
Lucy menjelaskan bahwa bagian pujian pada otak, juga disebut pusat kesenangan, adalah bagian penting untuk bertahan hidup. "Bagian tersebut membantu kita mengenali kebahagiaan."

Lalu apakah rasa cinta bisa pudar?
Tidak selalu. Arthur menjelaskan hasil penelitian lain yang melibatkan hasil pemindaian MRI pada sepuluh wanita dan tujuh pria yang sudah menikah selama rata-rata 21 tahun, dan mengaku masih merasakan cinta yang mendalam terhadap pasangannya.
Ilmuwan menemukan bahwa fakta otak manusia ketika jatuh cinta, terutama pada mereka yang sudah lama menjalin hubungan juga bereaksi saat melihat foto pasangan mereka. Cinta yang bertahan lama memicu aktivitas pada bagian otak yang berhubungan dengan ikatan dan menyukai pujian.

"Bagi kebanyakan orang, pola standarnya adalah rasa cinta penuh hasrat menurun secara gradual, akan tetapi rasa keterikatan malah tumbuh," kata Aron.
Ikatan tersebut memungkinkan pasangan untuk hidup bersama dalam waktu lama dan membesarkan anak. "Kebanyakan mamalia tidak membesarkan anak bersama-sama, akan tetapi manusia melakukannya."
Perlu diperhatikan, dari artikel Fakta Otak Manusia Ketika Jatuh Cinta ini menunjukkan bahwa cinta berubah dari masa ke masa. "Selama cinta masih bertahan, kita terbiasa dengan sebuah hubungan, dan kita tidak takut pasangan kita akan meninggalkan kita," kata Arthur.

Mengenai Saya

Foto saya
Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia
Kota Kelahiranku Bangka Island,tepatnya di Kotaberingin, pekerjaanku pengajar di IAIN Raden Fatah Palembang

Ceria Bersama

Ceria Bersama
Puncak Island

Total Tayangan Halaman

Bersama Kita Bisa

Bersama Kita Bisa
Jarlitnas NTB

Kehidupan Gembira

Kehidupan Gembira
Bersama Tetap Ada

Bagaimana pendapat anda tentang blog ini

Berapa kali anda mengunjungi Blog ini